Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

jakob oetama

Gambar
Jakob Oetama  lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931, dia merupakan wartawan dan salahsatu pendiri surat kabar Kompas. Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta. Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta. Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956. Pada April 1961, Ojong mengajak Jakob membuat majalah baru bernama Intisari, isinya sari pati perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Majalah bulanan Intisari terbit pertama kali Agustus 1963. Untuk menjalani hidup sebagai wartawan, Jakob bergaul akrab dengan kalangan wartawan seperti Adinegoro, Parada Harahap, Kamis Pari, Mochtar Lubis, dan Rosihan Anwar. "Dalam soal-soal jurnalistik, O

puspo wardoyo

Gambar
                                          Puspo Wardoyo Lahir 30 November 1967 Surakarta Tempat tinggal Indonesia Kewarganegaraan Indonesia Pekerjaan Pengusaha Rumah makan Ayam Bakar Wong Solo adalah salah satu dari sekian banyak rumah makan sukses mengembangkan usahanya di Indonesia. Ayam Bakar Wong Solo dikenal memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Indonesia hingga ke Malaysia. Pendiri sekaligus pemilik dari rumah makan Ayam Bakar Wong Solo adalah Puspo Wardoyo. Pria kelahiran 30 November 1967 di Solo ini sudah menekuni bisnis ayam bakar sejak tahun 1986. Ia lahir dari keluarga yang sederhana dan memiliki 7 orang saudara. Orang tua Puspo berprofesi sebagai pedagang daging ayam dan juga memiliki warung ayam yang berada di dekat kampus UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo. Meskipun begitu, orang tuanya mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang SMA, empat diantaranya termasuk Puspo Wardoyo tamat di perguruan tinggi. Puspo memulai pendidikannya di SDN

patria prima putra

Gambar
                                                      Patria Prima Putra                                                  Owner Brownies Manten                           Patria Prima Putra Meski baru berusia muda, Namun Patria Prima Putra berhasil sukses menjalankan bisnis Brownies Manten yang didirikannya sejak dua tahun lalu. Mahasiswa Universitas Jambi ini memulai usahanya dengan modal awal Rp 3 juta. Namun, kini omset yang diraihnya akan membuat berdecak kagum yang mendengarnya, yakni sekitar Rp 400 juta perbulan. Sekilas bahan-bahan Brownies yang digunakan hampir sama dengan  brownies  pada umumnya. Tetapi, Patria punya cara pemasaran produk yang terbilang unik sehingga berkat strategi pemasaran yang jitu, produk home industry miliknya kini sudah tersebar di seluruh Indonesia. "Starteginya ada dari teknik pemasaran. Agar produk saya bisa diingat dipikiran konsumen makanya desain packaging kita buat sekreatif mungkin. Intinya pemasaran harus beda dari yang l